Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia, atau biologis. pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. Bahan bahan dalam pembuatan pupuk anorgank berbeda beda, tergantung kandungan yang diinginkan. Misalnya unsur hara fosfor terbuat dari batu fosfor, unsure hara nitrogen terbuat dari urea. Pupuk anorganik sebagian besar bersifat hidroskopis. Hidroskopis adalah kemampuan menyerap air diudara, sehingga semakin tinggi higroskopis semakin cepat pupuk mencair.
Pupuk anorganik sering digunakan oleh petani sejak penerapan system REVOLUSI HIJAU pada jaman Soeharto. Akibat dari sistem tersebut, ketergantungan pada pupuk anorganik sampai saat ini pada petani. Pupuk anorganik mempunyai kelebiahan dan kekurangan yang nyata.
Kelebihan pupuk anorganik:
1. Hasil cepat terlihat pada tanaman
2. Kandungan unsure hara jelas
3. Mudah pengaplikasian
4. Tidak bau
5. Pengangkutan mudah
Kekurangan pupuk anorganik
1. Mengakibatkan residu pada tanah
2. Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah
3. Harga mahal
4. Bersifat higroskopis
Kelebihan kelebihan pupuk anorganik tersebut sudah di ketahui petani di Indonesia, tetapi kekurangan pada penggunaan pupuk anorganik hambir semua petani di Indonesia belum mengetahui, karena mereka sampai saat ini juga masih menggunakan pupuk anorganik secara besar besaran dampak tanah-tanah di Indonesia rusak dan ketergantungan pupuk anorganik pada petani.
Contoh pupuk anorganik yang terkenal di pasaran Indonesia
1. Urea
Pupuk Urea mengandung 46% N, bersfat higroskopis tinggi, struktur granular
2. KCL
Pupuk KCL mengandug 50% K, bersifat higroskopis sedang.
3. SP-36
Pupuk ini mengandung 36% P, bersifat higroskopis rendah, berbentuk granular.
4. PONSKA
Pupuk ini mengandung NPK dengan rasi 1: 1 : 1, bersfat higroskopis tinggi, struktur granular
Kandungan unsur hara pupuk anorganik lebih banyak dari pada pupuk organik, tetapi penggunaan pupuk ini harus dengan BIJAKSANA, apabila tidak akan merusak lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar